Thursday, January 13, 2011

Kue SerabiTelah Berevolusi!




Siapa tak kenal makanan yang satu ini? Ya, serabi (Jawa) atau surabi (Sunda) namanya. Makanan yang dulu biasa disantap dengan gula merah atau gula jawa cair, kini telah berevolusi dengan varian rasa yang beragam. Menarik bukan? hmm

Meski tetap mempertahankan bentuk kue yang bulat, kue asli Indonesia itu kini berakulturasi rasa dengan budaya modern

Meski tetap mempertahankan bentuk kue yang bulat, kue asli Indonesia itu kini berakulturasi rasa dengan budaya modern, mulai dari campuran keju, strawberi dan susu yang semuanya bisa dibeli di Jalan Kramat Sentiong (depan Bank BRI), Jakarta Pusat.
Konsumennya pun mayoritas tidak makan di tempat, tapi dibungkus untuk disantap di rumah bersama keluarga. Apalagi jika disantapnya sambil ditemani secangkir kopi atau teh hangat, dijamin pasti semakin nikmat.
Adonan serabi yang sudah jadi dicetak dalam tungku pemanggang dari tanah liat yang bentuknya bundar, mirip wajan kecil. Proses pemanggangan menyebabkan kue serabi gosong di bagian bawah, tapi justru itulah yang menimbulkan cita rasa dan aroma khas kue serabi. Di atasnya tinggal diberi aneka rasa yang pasti menggugah selera.
Dengan harga yang cukup terjangkau antara Rp 4.000 dan Rp 6.000, dijamin Anda akan ketagihan.


Ada beberapa rasa serabi yang ditawarkan, mulai dari keju dan susu, serta cokelat kacang dan strawberi. Ketiga jenis serabi tersebut memang disukai oleh pelanggannya yang datang dari berbagai kelas lapisan masyarakat.
Setiap hari rata-rata sebanyak 500 serabi buatannya selalu habis diserbu pelanggan. "Sering juga dagangan habis sebelum jam sembilan malam. Kadang jam delapan malam sudah ludes terjual,
Agar cita rasa serabinya enak, saat proses pemanggangan biasa menjaga arang supaya tetap menyala dan panasnya stabil. Bara api dari kayu bakar biasanya lebih bagus untuk memanggang serabi, aroma yang keluar pun lebih sedap.
Menurut pembuatan nya, membuat serabi itu sebenarnya tidak sulit. Kuncinya pada saat pemasakan di atas cetakan, harus tahu ukuran panas cetakan dengan tepat.
"Kalau terlalu panas bisa gosong, tapi kalau terlalu dingin bisa lengket di wajan pencetak serabi. Untuk memasaknya hingga matang hanya dibutuhkan waktu 3-4 menit.
Hebatnya, serabi ini bisa bertahan sampai satu hari bila dimasukkan ke dalam kulkas. Usaha ini pun bisa dibilang bukan usaha remeh temeh lagi, karena dari hasil dagangannya, dalam satu bulan pengusaha serabi bisa meraup keuntungan hingga Rp 12 juta rupiah. Tertarik mencoba? Cobalah.

No comments:

Post a Comment