Tuesday, May 17, 2011

T E O R I K E P E M I M P I N A N

Teori Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:
1.      pemimpin sebagai subjek, dan.
2.      yang dipimpin sebagai objek.

      Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya.

        Teori kepemimpinan merupakan penggeneralisasian suatu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya, dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab-sebab timbulnya kepemimpinan, persyaratan pemimpin, sifat utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi kepemimpinan (Kartini Kartono, 1994: 27).
Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain :
Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan
Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa.
Sebab-sebab munculnya pemimpin
Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain:
 a.Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin.
Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri

b.Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan
Syarat-syarat kepemimpinan
Konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.

Tipe dan gaya kepemimpinan
Pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang khas, sehingga tingkah laku dan gayanya berbeda dari orang lain.
Teori-teori dalam kepemimpinan pada umumnya menunjukkan perbedaan  karena setiap teoritikus mempunyai segi penekanannya sendiri yang dipandang dari satu aspek tertentu.

Teori-teori dalam Kepemimpinan

1. Teori Sifat
     Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
- pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
- sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif;
- kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.

2. Teori Perilaku
      Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:

a. konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.

b. berorientasi kepada bawahan dan produksi
perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan.
Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan.  Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja.
Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)

3. Teori Situasional
     Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang  berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
* Iklim yang terdapat dalam organisasi.

     Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena tuntutan situasi tertentu.
Sehubungan dengan hal tersebut berkembanglah model-model kepemimpinan berikut:

a. Model kontinuum Otokratik-Demokratik
Gaya dan perilaku kepemimpinan tertentu selain berhubungan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, juga berkaitan dengan fungsi kepemimpinan tertentu yang harus diselenggarakan. Contoh: dalam hal pengambilan keputusan, pemimpin bergaya otokratik akan mengambil keputusan sendiri, ciri kepemimpinan yang menonjol ketegasan disertai perilaku yang berorientasi pada penyelesaian tugas.Sedangkan pemimpin bergaya demokratik akan mengajak bawahannya untuk berpartisipasi. Ciri  kepemimpinan yang menonjol di sini adalah menjadi pendengar yang baik disertai perilaku memberikan perhatian pada kepentingan dan kebutuhan bawahan.

b. Model ” Interaksi Atasan-Bawahan” :
Menurut model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada interaksi yang terjadi antara pemimpin dan bawahannya dan sejauhmana interaksi tersebut mempengaruhi perilaku pemimpin yang bersangkutan.
Seorang akan menjadi pemimpin yang efektif, apabila:
* Hubungan atasan dan bawahan dikategorikan baik;
* Tugas yang harus dikerjakan bawahan disusun pada tingkat struktur yang tinggi;
* Posisi kewenangan pemimpin tergolong kuat.

c. Model Situasional
Model ini menekankan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi tertentu dan tingkat kematangan jiwa bawahan. Dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam model ini adalah perilaku pemimpin yang berkaitan dengan tugas kepemimpinannya dan hubungan atasan-bawahan. Berdasarkan dimensi tersebut, gaya kepemimpinan yang dapat digunakan adalah
* Memberitahukan;
* Menjual;
* Mengajak bawahan berperan serta;
* Melakukan pendelegasian.

d. Model ” Jalan- Tujuan ”
Seorang pemimpin yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yang mampu menunjukkan jalan yang dapat ditempuh bawahan. Salah satu mekanisme untuk mewujudkan hal tersebut yaitu kejelasan tugas yang harus dilakukan bawahan dan perhatian pemimpin kepada kepentingan dan kebutuhan bawahannya. Perilaku pemimpin berkaitan dengan hal tersebut harus merupakan faktor motivasional bagi bawahannya.

e. Model “Pimpinan-Peran serta Bawahan” :
Perhatian utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur tugas yang harus diselesaikan oleh bawahannya.
Salah satu syarat penting untuk paradigma tersebut adalah adanya serangkaian ketentuan yang harus ditaati oleh bawahan dalam menentukan bentuk dan tingkat peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan. Bentuk dan tingkat peran serta bawahan tersebut “didiktekan” oleh situasi yang dihadapi dan masalah yang ingin dipecahkan melalui proses pengambilan keputusan.

Thursday, March 17, 2011

DINAMIKA ORGANISASI (Konflik, Strategi, Motivasi)

PENDAHULUAN

       A.  Pengertian


         Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip. Di dalam sebuah organisasi tentu akan terjadi suatu dinamika dimana menuntut perhatian pengurus dan anggotanya. Dinamika organisasi yang harus dikelola secara cerdas dan konstruktif ialah terletak pada konflik yang sering timbul di suatu organisasi, karena dalam kenyataannya konflik tidak selamanya bersifat destruktif akan tetapi akan mampu meningkatkan produktifitas suatu organisasi apabila dapat di atasi dan dikelola dengan baik.
Manusia merupakan satu dari jutaan Makhluk Allah yang hidup dengan berkelompok.
semakin maju peradaban, semakin maju pula cara manusia berkelompok. Seperti yang kita
lihat ahir-ahir ini, banyak sekali muncul kelompok, komunitas, ataupun organisasi dengan
berbagai latar belakang.
Sebuah organisasi, tentu tidak akan pernah menjadi besar jika anggotanya hanya berfikir
bahwa keberadaanya dalam organisasi tersebut hanya didasarkan atas kesamaan nasib
belaka. Tentu dalam perjalananya anggota organisasi yang seperti itu haruslah melakukan
redefinisi atas eksistensinya tersebut.

Fungsi Dinamika Organisasi
Dinamika organisasi merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika organisasi itu antara lain:
1. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)
2. Memudahkan segala pekerjaan.
(Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efesian.
(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
(setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)
Semakin besar ukuran suatu organisasi semakin cenderung menjadi kompleks
keadaannya. Kompleksitas ini menyangkut berbagai hal seperti kompleksitas alur
informasi, kompleksitas komunikasi, kompleksitas pembuat keputusan, kompleksitas pendelegasian wewenang dan sebagainya.
Sebagai contoh, seorang pimpinan yang ingin memajukan organisasinya, harus memahami factor-faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya konflik, baik konflik di dalam individu maupun konflik antar perorangan dan konflik di dalam kelompok dan konflik antar kelompok.



ISI

         1. Konflik

PENGERTIAN KONFLIK
        Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi. Karakteristik-karakteristik kepribadian tertentu, seperti otoriter atau dogmatis juga dapat menimbulkan konflik.
Arti konflik banyak dikacaukan dengan banyaknya definisi dan konsepsi yang saling berbeda. Pada hakekatnya konfilk dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak.
Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.


JENIS KONFLIK
1) Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut:
* Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing
* Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
* Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan
* Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuantujuan yang diinginkan.

Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
a) Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
b) Konflik pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
c) Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.

2) Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut.

3) Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada.

4) Konflik interorganisasi
Konflik intergrup merupakan hal yang tidak asing lagi bagi organisasi manapun, dan konflik ini meyebabkan sulitnya koordinasi dan integrasi dari kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan pekerjaan. Dalam setiap kasus, hubungan integrup harus di

manage sebaik mungkin untuk mempertahankan kolaborasi dan menghindari semua konsekuensidisfungsional dari setiap konflik yang mungkin timbul.
Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.


SEBAB - SEBAB  KONFLIK
Teori utama terjadinya konflik , meliputi :

- Teori hubungan masyarakat
-Teori negosiasi prinsip
-Teori kebutuhan manusia
-Teori identitas
-Teori kesalahpahaman antar budaya
 -Teori transformasi konflik

         2. Strategi


      Strategi yang kita terapkan agar organisasi dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dengan baik sehingga berdirinya  organisasi tersebut membawa manfaat yang besar bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam suatu perusahaan misalnya suatu keberhasilan proyek juga tergantung dari strategi organisasi mereka untuk memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Zaman sekarang, dimana semua orang ingin meraih sukses dengan sangat cepat dibutuhkan sebuah strategi untuk dapat mengalahkan tantangan-tantangan yang berada di depan mata organisasi mereka dengan cara apapun.


Dalam kenyataan strategi yang diinginkan tidak selalu dapat tercapai, dikarenakan adanya perubahan lingkungan organisasi tersebut sehingga timbul masalah-masalah yang menjadi hambatan dan juga tantangan dalam mencapai tujuan organisasi. Strategi organisasi dapat dipandang sebagai sesuatu yang harus dikejar agar tujuan organisasi dapat tercapai, sehingga organisasi tersebut dapat berkembang ke arah kemajuan.

Perumusan strategi organisasi dilakukan secara musyawarah antara pimpinan-pimpinan atau yang memiliki jabatan dalam organisasi tersebut. Adakalanya saat perumusan strategi terjadi pertikaian antar anggota organisasi yang memicu kegagalan pembuatan strategi organisasi. Oleh karena itu, perumusan strategi organisasi hendaknya dapat mengurangi pertikaian yang ada sehingga menuntun organisasi ke arah pencapaian tujuan dan juga strategi ini hendaknya merupakan cerminan harapan-harapan para pimpinan maupun anggota organisasi juga masyarakat sekitar terhadap organisasi tersebut.

           3. Motivasi

          Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Dalam kehidupan motivasi memiliki peranan yang sangat penting.
Sebab, motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, sehingga mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.
Tanpa adanya motivasi dalam diri seseorang, maka dapat dipastikan bahwa orang itu tidak akan bergerak sedikitpun dari tempatnya berada. Begitupun dalam kehidupan berorganisasi, motivasi organisasi sangat mutlak adanya.
Sehebat apapun rencana yang telah dibuat oleh ketua organisasi, apabila dalam proses aplikasinya dilakukan oleh anggota yang kurang atau bahkan tidak memiliki motivasi yang kuat, maka akan menyebabkan tidak terealisasinya rencana tersebut.
Tidak salah jika kemudian Flipo mendefinisikannya dengan “Direction or motivation is essence, it is a skill in aligning employee and organization interest so that behavior result achievement of employee want simultaneously with attainment or organizational objectives.
Motivasi organisasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia akan termotivasi oleh kebutuhan yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan Robin yang mengemukakan bahwa Motivasi organisasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individu.

PENUTUP

          Kesimpulan
Adanya konflik jangan dianggap sebagai suatu kemunduran tapi bisa dianggap sebagai dinamika organisasi dan juga agar organisasi tidak menjadi stagnan. Dan yang lebih penting lagi untuk belajar bersama dari adanya konflik tersebut, dengan konflik menjadikan anggota maju dalam berpikir, maju dalam wawasan, maju dalam wacana dan bisa menghargai beda pendapat. Dan yang terakhir agar organisasi bisa menjadi “hidup”.
Pelaku konflik tidak dianggap sebagai musuh, pelaku konflik jangan dianggap sebagai perusak organisasi tapi bisa ditempatkan sebagai mitra berdialog, mitra berdiskusi akhirnya menjadi dinamikanya dalam organisasi.
Sumber-sumber konflik organisasional sebagian besar merupakan hasil dinamika interaksi individual dan kelompok serta proses–proses psikologis. Untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pimpinan dapat melakukan tindakan alternatif, tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Tindakan alternatif tersebut adalah menggunakan kekuasaan, konfrontasi, kompromi, menghaluskan situasi, dan mengundurkan diri.

TIPE, BENTUK, STRUKTUR, DAN SKEMA ORGANISASI

        
Pengertian


         Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka terstruktur. Namur dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.
     Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai wadah atau tempat dimana orang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya.
Sarana-prasarana, data, dan sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang terhadap masyarakat.
Bentuk-bentuk organisasi contohnya :
  • Organisasi politik
  • Organisasi social
  • Organisasi mahasiswa
  • Organisasi olahraga
  • Organisasi sekolah
  • Organisasi Negara
          
            Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks.

Bentuk - bentuk organisasi 
            Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1.Bentuk Vertikal
        Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.
2.Bentuk Mendatar / Horizontal
        Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
3.Bentuk Lingkaran
       Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
4.Bentuk Setengah Lingkaran
       Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya
5.Bentuk Elliptical
       Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips
6.Bentuk Piramid terbalik
       Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik.

Tipe - tipe organisasi
1. Tipe organisasi garis atau line yaitu bentuk / struktur organisasi yang paling tua dan               paling sederhana diciptakan oleh Henry Fayol.

Ø  Ciri-ciri tipe organisasi garis ini adalah
1.      Organisasi masih kecil
2.      Jumlah karyawan sedikit
3.      Spesialisasi kerja masih kecil
Ø  Keuntungannya adalah :
1.      Mudah dimengerti dan dilaksanakan
2.      Ada bagian kekuasaan dan tanggung jawab yang jelas
3.      Merupakan jenis organisasi yang stabil
4.      Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat
5.      Solidaritas karyawan yang tinggi karenan saling mengenal
Ø  Kerugiannya adalah :
1.      Seluruh orang terlalu bergantung pada satu orang
2.      Bersifat otokratis dan dapat menjadi diktatoris
3.      Kesempatan karyawan untuk berkembang sangat terbatas
4.      Sulit dilaksanakan dalam suatu organisasi yang besar
2.      Tipe organisasi Fungsional
Tipe ini diciptakan oleh F.W.Taylor . Dalam tipe ini ada pimpinan yang mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.

v  Keuntungan Tipe ini adalah :
1.      Dapat diperolejh manfaat yang sebesar-besarnya dari para ahli
2.      Ada koordinasi yang baik
3.      Memudahkan dalam pengawasan
v  Kerugian tipe ini adalah :
1.      Banyak mengeluarkan biaya tambahan
2.      Kekembaran kekuasaan dapat menimbulkan perselisihan / konflik
3.      Pandangan para pekerja yang merasa terlalu banyak atasan.


3.  Tipe organisasi Garis dan Staf
Tipe ini merupakan gabungan dari tipe garis dan fungsional, sehingga menyebar struktur orgasnisasi tersebut.

4. Tipe Organisasi Fungsional dan Staf
Tipe ini adalah perpaduan antara tipe orrganisasi garis, fungsional dan staf.

Struktur Organisasi
         
         Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan dikomunikasikan.


Skema Organisasi
          
Skema atau bagan organisasi adalah suatu lukisan yang dimaksudkan untuk menggambarkan susunan organisasi baik mengenai fungsi, bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya.
Macam-macam Skema Organisasi:
·          Berdasarkan teknik atau cara membuatnya:
1.      Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah
2.      Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan
3.      Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar
4.      Skema Organisasi Lingkaran
5.      Skema Organisasi Gambar
·         Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya:
1.      Skema Organisasi Fungsional:
Menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-funsi yang lain.
2.      Skema Organisasi Jabatan
Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.
3.      Skema Organisasi Nama
Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.
4.      Skema Organisasi Nama dan Jabatan
Menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
5.      Skema Organisasi Struktur
Menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut.


  

Tuesday, March 15, 2011

SISTEM PERILAKU ORGANISASI

Sistem Perilaku Organisasi

PENGERTIAN
Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi.
Konsep Perilaku Organisasi
Organisasi :
- Sistem kerja sama sekelompok orang yang mempunyai aturan dan keterikatan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
- Struktur pembagian kerja dan mekanisme kerja antara sekelompok orang yang mempunyai aturan dan keterikatan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
Perilaku :
- Sikap dan tindakan
- Ilmu Perilaku organisasi
- Ilmu tentang perilaku tiap individu dan kelompok serta pengaruh tiap individu dan kelompok terhadap organisasi, maupun perilaku interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok dalam organisasi demi kemanfaatan suatu organisasi.
Prinsip organisasi .
Suatu organisasi bisa dikatakan solid jika memiliki sifat sbb.
1. mempunyai tujuan yang jelas .
2. tujuan organisasi harus di terima dan di fahami oelh setiap orang di dalam organisasi.
3. memiliki kesatuan arah.
4. adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggungjawab.
5. berkesinambungan .
6. penempatan orang harus sesuai ahlinya.
7. adanya pembagian tugas.

Manfaat organisasi
a. Menumbuhkan rasa kebersamaan.
b. Memperkuat tali persaudaraan.
c. Menyebarkan rasa tolong menolong.
d. Memperkaya informasi.
e. Meningkatkan kualitas pribadi.
f. Membangkitkan semangat juang..
g. Meningkatkan kualitas fakir.
h. Mengurangi sifat egoisme.
i. Membina kesatuan berfikir untuk menyamakanpemahaman mencapai tujuan.
j. Melatih toleransi

4 unsur utama perilaku organisasi :
- pandangan psikologi
- pandangan ekonomi
- pandangan bahwa individu dipengaruhi aturan org. dan pemimpinnya
- pandangan tentang penekanan kepada tuntutan manajer untuk mencapai tujuan organisasi.
Ilmu pendukung :
- psikologi (sosial/massa/ industri), sosiologi, ekonomi, politik.



ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL
Seperti telah dibahas sebelumnya, bahwa pengertian organisasi adalah suatu
kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa
barang, jasa, uang, pengetahuan dan lain – lain. Sedangkan pengertian dari sosial adalah
manusia yang berkaitan dengan masyarakat dan para anggotanya(dikutip dari
W3dictionary). Dengan demikian system sosial merupakan orang-orang dalam masyarakat
dianggap sebagai sistem yang disusun oleh karakteristik dari suatu pola hubungan dimana
sistem tersebut bekerja untuk mewujudkan keinginannya. Beberapa hal yang
menggambarkan organisasi sebagai system social antara lain dengan adanya organisasi
social dan organisasi social.
Perilaku organisasi adalah telah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana
orang bertindak di dalam organisasi. Dengan demikian dalam kaitannya dengan organisasi
sebagai sistem sosial maka kajian perilaku organisasi mencakup berbagai aspek seperti :
publik, bisnis, sosial dll. Sebagai contoh PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia)
sebagai organisasi yang bergerak dibidang olahraga sepakbola tidak hanya terpaku pada
satu aspek kajian yaitu sepakbola. Bidang – bidang lain juga harus dikaji untuk memajukan
organisasi dan mencapai tujuannya memajukan sepakbola Indonesia. 
 
CARA PANDANG ORGANISASI SEBAGAI SISTEM
Dalam teori organisasi dikenal adanya bermacam-macam pendapat tentang berbagai cara pandang, pendekatan, ajaran, tinjauan, model ataupun konsepsi. Di antara berbagai macam cara pandang tidak satupun yang memiliki kebenaran mutlak. Ini adalah salah satunya cara pandang organisasi sebagai sistem.
Sistem adalah keterpaduan berbagai faktor yang saling berhubungan dan saling tergantung yang terikat oleh asas-asas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan. Secara sederhana dalam cara pandang sistem terkandung berbagai pengertian sebagai berikut :
1) Input
Merupakan unsur yang dimasukan untuk diolah.
2) Pengolahan
Kegiatan mengubah input menjadi output.
3) Output
Hasil yang didapat dari pengolahan.
4) Umpan balik
Reaksi yg timbul dari lingkungan terhadap input, pengolahan atau output umpan balik dibedakan menjadi dua yaitu:
I. Umpan balik positif
Reaksi yang menunjukan adanya persetujuan dengan sistem yang berjalan.
II. Umpan balik negatif
Reaksi yang menunjukan ketidak sepakatan terhadap sistem karena diketahui adanya penyimpangan.
5) Sistem tertutup dan sistem terbuka
• Sistem tertutup : sistem yang batasanya tidak dapat ditembus oleh faktor lingkungan.
• Sistem terbuka : sistem yang batasanya dapat ditembus oleh faktor lingkungan.
Sebenarnya hampir tidak ada Sistem tertutup mutlak dan sistem terbuka mutlak. Maka lebih tepat Sistem relatif tertutup dan sistem relatif terbuka.
Organisasi merupakan sistem terbuka yang selalu terdapat input, pengolahan, output dan umpan balik. Di samping itu organisasi tidak berada di dalam kekosongan melainkan dalam interaksi dengan lingkungan. Antara organisasi dengan lingkungan perlu adanya penyesuaian. Organisasi dapat menyesuaikan lingkungan atau apabila mampu merubah lingkungan. Organisasi harus sadar akan lingkungannya, bahwa unsur lingkungan berjumlah banyak dan berubah-ubah.

3. Ruang Lingkup Organisasi dan Metode (O & M)
A. Pengertian O & M
Rangkaian kegiatan penyempurnaan yang dilakukan secara terus menerus agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Lingkup kegiatan O & M meliputi penyempurnaan segala aspek administrasi.

• Efisiensi : perbandingan terbaik atau rasionalitas antara hasil (output) yang diperoleh dengan kegiatan yang telah dilakukan serta sumber dan waktu yang digunakan.

Efesiensi = output dibagi input

Efisiensi harus diperhatikan benar karena merupkan syarat atau ukuran pada pelaksanan kerja yang setepat tepatnya.
• Syarat pencapaian efisiensi
o Pencapaian target harus berhasil guna
o Pencapaian efektif
o Dapat dipertanggungjawabkan
o Pembagian kerja
o Prosedur yang praktis

B. Fungsi satuan O & M
Satuan O & M sebagai satuan penataan yang memiliki fungsi sbb:
o Memelihara struktur organisasi yang baik.
o Mengusahakan agar terlaksana dengan baik penerapan asas organisasi.
o Mengusahakan agar terpelihara pola-pola hub kerja yang sederhana, jelas, dan rasional.
o Mengusahakan agar pencapaian tujuan organisasi dapat berlangsung secara efisien.


C. Kegiatan O & M
o Analisis organisasi
o Analisis kepegawaian
o Komunikasi dalam organisasi
o Tentang tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja
o Penyederhanaan kerja
o Organisasi unit
o Dll.

Sesuai dengan prinsip dalam O & M pembahasan pada bidang tersebut dititik beratkan pada pembahasan tentang sistem, prosedur dan tata kerjanya dalam kaitannya dengan asas efisiensi.
 

Monday, March 14, 2011

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN , ORGANISASI DAN METODE

         I. MANAJEMEN


  A. Pengertian
Pengertian manajemen adalah proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.


Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Hubungan Antara Manajemen dan Metode (Tata kerja)
Dimana suatu manajemen dengan adanya metode atau tata kerja lebih teratur karena pada proses kegiatan tersebut dapat ditangani secara bertahap dan lebih terfokus sehingga jika terjadi kejanggalan dapat lebih ditangani secara cepat dan tepat sasaran, sehingga waktu yang ada tidak terbuang dengan percuma dan tidak terjadi pemborosan. Jadi untuk mencapai tujuan dapat lebih tepat sasaran.


Hubungan Antara Manajemen Dan Organisasi
Manajemen merupakan proses kegiatan seorang pemimpin(manajer), yang harus
Melakukan cara cara pemikiran yang rasional atau praktis dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerjasama dengan sumber tenaga kerja lainnya dengan setepat tepatnya dalam mencapai tujuan tersebut.
Kegiatan Manajemen:
   1. Planning
   2. Organaizing
   3. Motivating 
   4. Controlling



            II. ORGANISASI
  
    A. Pengertian
Organisasi (Yunani: ργανονorganon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah unt tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).

Wadah atau alat untuk pencapaian tujuan tersebut dengan mempersatukan orang-orang untuk melakukan kerjasama yang efesien.Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologiekonomiilmu politikpsikologi, dan manajemen.Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi(organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).



                    III. METODE


      A. Pengertian
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Metode atau tata kerja merupakan cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu yang sangat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya sebagai proses kegiatan manajemen bisa dilaksanakan dengan tepat.

Cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu yang sangat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya sebagai proses kegiatan manajemen bisa dilaksanakan dengan tepat.Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.


HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN , ORGANISASI DAN METODE

Jika ada organisasi, manajemen dan metodenya dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih terordinir sesuai dengan proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efsien dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk ketiganya.

Karena pada proses kegitan tersebut sudah ada organisasi sebagai wadah atau tempat berkumpulnya, jadi kerjasama untuk penyelesaian kegiatan tersebut lebih efektif. Sehingga secara langsung antara manajemen dan organisasi terjadi hubungan timbal balik yang baik karena keduanya saling memerlukan, dengan adanya keduanya sehingga kejasama yang dibangun lebih efekif dalam pencapaian tujuan.

Dimana suatu manajemen dengan adanya metode atau tata kerja lebih teratur karena pada proses kegiatan tersebut dapat ditangani secara bertahap dan lebih terfokus sehingga jika terjadi kejanggalan dapat lebih ditangani secara cepat dan tepat sasaran, sehingga waktu yang ada tidak terbuang dengan percuma dan tidak terjadi pemborosan. Jadi untuk mencapai tujuan dapat lebih tepat sasaran.

Dengan adanya metode atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbale baliknya juga sangat baik.

Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
a) Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
b) Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
c) Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan. 




Thursday, January 13, 2011

Acer Luncurkan "Notebook" untuk Pelajar




Perusahaan teknologi informasi Acer bekerja sama dengan Advanced Micro Devices dan Microsoft meluncurkan notebook Acer Aspire 4253 yang didesain khusus untuk menjawab kebutuhan pelajar dalam belajar dan bermain. Harganya bersaing.
"Program itu merupakan wujud komitmen bersama Acer, Advanced Micro Devices (AMD), dan Microsoft untuk mendukung kemajuan sektor pendidikan di Indonesia, khususnya dalam memperluas akses teknologi bagi pelajar," kata Head of Marketing Communications Department Acer Group Indonesia.
Pada peluncuran notebook Acer Aspire 4253, dia mengatakan, produk ini merupakan notebook berkualitas, berbasis teknologi terkini, lengkap dengan peranti lunak asli Microsoft dan media pembelajaran asli dengan harga terjangkau.
Produk itu merupakan notebook pertama bagi pelajar yang dilengkapi dengan peranti lunak asli Windows 7 Starter, Office Starter 2010, media pembelajaran yang berlaku seumur hidup. Produk ini menawarkan kenyamanan bagi pengguna karena terdapat fitur lengkap dalam satu produk.
Prosesor AMD Fusion E-Series memungkinkan notebook beresolusi tinggi tersebut memiliki kemampuan hiburan yang tidak terlupakan bagi pengguna. "Acer selalu berupaya menjadi yang terdepan dalam mengadopsi teknologi terbaru dengan merancang produk yang mengutamakan kenyamanan dan kemudahan bagi pengguna," katanya.
Brand Manager Marketing Division Acer Group Indonesia Riko Gunawan mengatakan, dalam peluncuran produk baru Acer ini pihaknya sengaja memilih Yogyakarta. Sebab, Yogyakarta merupakan kota pendidikan yang memiliki ratusan perguruan tinggi dan sekolah menengah yang menjadi barometer Indonesia.
"Yogyakarta sebagai kota pendidikan sangat tepat dan sesuai dengan segmen peluncuran produk itu. Kami berharap peluncuran produk seharga Rp 4.099.000 ini mampu meningkatkan penyerapan Acer di pasar, yang kini mencapai 26,7 persen di Indonesia
Bahkan Acer Indonesia meluncurkan netbook Aspire One terbarunya, Aspire One D 255, yang menawarkan teknologi baru, Intel Atom N550, prosesor Dual-Core. Netbook ini menawarkan performa lebih baik dengan penggunaan teknologi prosesor yang lebih cepat dan pengaksesan informasi tiada batas.

"Aspire One D 255 adalah netbook pertama yang menggunakan Dual-Core Atom. Dikembangkan khusus menggunakan desain baru yang ramping dan dilengkapi dengan pilihan warna yang tepat untuk gaya hidup mobilitas modern," ucap Riko Gunawan, Manager Brand Acer PC, dalam peluncuran Aspire One D 255.
Diungkapkannya, teknologi terbaru yang dibenamkan pada Aspire One D255 memungkinkan tingkat dukungan bagi pengguna untuk aplikasi seperti game dan teknologi Adobe Flash untuk mengakses halaman web dan multimedia. Selain itu, dengan adanya Intel Atom N550 Dual-Core Processor, teknologi ini memungkinkan pengguna untuk mengakses HD video streaming yang lebih cepat dan daya tahan baterai lebih lama.
"Ada lima pilihan warna, yaitu Aquamarine Blue, Red Ruby, Sea Shell White, Sandstone Brown, dan Diamond Black," tuturnya.
Dijelaskannya juga, selain memiliki performa Intel Atom N550 Dual-Core Processor, Aspire One D255 yang memiliki ukuran lebih tipis dari satu inci tersebut menawarkan sistem operasi dual loads, yaitu dengan Windows 7 Starter dan Android IntantOn. Sistem operasi Android menawarkan opsi akses internet dan konektivitas yang lebih nyaman bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi.
"Untuk Windows 7 Starter dan Android InstantOn dikenakan harga Rp 3.500.000, sedangkan untuk Linux dikenakan harga Rp 3.000.000."
Ditambahkan oleh Jason Lim, Presiden Direktur Acer Group Indonesia, dalam kesempatan yang sama Aspire One D 255 mulai beredar di pasar PC pada saat yang sama dengan tersedianya Intel Atom Dual-Core Processor. "Ini menunjukkan komitmen Acer dalam menawarkan hanya teknologi yang terbaru kepada pengguna PC,